SHOLAT QODHO’ DI JUM’AT TERAKHIR BULAN RAMADHAN

 

Para Salafus Shaleh berkata:
“Lakukanlah qodho’ sholat fardhu lima waktu pada hari jum’at terakhir di bulan Ramadhan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Al Imam Al Quthub Syeikh Abu Bakar bin Salim ra (wafat di kota ‘Inat, Hadramaut, Yaman)”.

Ingat, Mereka yang pernah meninggalkan sholat atau mempunyai hutang sholat, tidak gugur tanggungannya dengan melaksanakan sholat qodho’ di jum’at terakhir bulan Ramadhan.

Sesuai dengan apa yang disebutkan dalam kitab-kitab fiqih, mereka harus mengqodho’ sholat yang ditinggalkan sesuai jumlahnya.

Kalau tidak ingat jumlahnya, maka ia wajib mengqodho’ sholat yang ditinggalkan sampai taraf mendekati yakin jumlahnya.

Akan tetapi para salaf kita terdahulu terutama dari kalangan salaf Bani ‘Alawi berdasarkan ijtihadnya menganjurkan kita untuk melakukan sholat qodho’ lima waktu di jum’at terakhir bulan Ramadhan.

Adapun cara melaksanakannya adalah:
Dimulai dengan sholat Dhuhur, kemudian ‘Ashar, Maghrib, ‘Isya’ dan terakhir shalat shubuh, dianjurkan dilaksanakan secara berjama’ah dan boleh juga dilaksanakan secara munfarid (sendirian).

Maksud dari sholat qodho’ ini adalah untuk mengqodho’ shalat masa lalu yang mungkin pernah kita tinggalkan atau tidak sah karena kurangnya syarat dan rukun shalat.

Adapun hikmah dilaksanakannya pada hari Jum’at terakhir dalam bulan Ramadhan adalah dikarenakan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia dan dilipat gandakan solat fardu tujuh puluh kali lipat, sedangkan hari jum’at merupakan hari yang paling mulia.

Ketahuilah Syeikh Abu Bakar bin Salim ra berkata:
Tidak diperbolehkan dan termasuk dosa besar jika seseorang sengaja meninggalkan sholat fardhu selama setahun dengan niatan hanya ingin mengqodho’nya pada hari jum’at terakhir dalam bulan Ramadhan.

Dan perlu diketahui juga, disamping sholat ini telah dilakukan oleh salafus sholeh yang mempunyai ilmu yang sangat luas, dan ketakwaan yang sangat tinggi, serta rasa takut kepada Allah yang sangat dalam, juga mereka memiliki nilai yang tinggi dalam mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Saw.

Para fuqoha (ahli ilmu fiqih) juga menjelaskan bahwa disunnahkan bagi seorang muslim yang mempunyai semangat dalam beribadah untuk mengqodho’ sholat yang telah ditinggalkannya semenjak lahir sampai baligh agar seluruh umurnya dilalui dengan keadaan beribadah, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab para fuqoha diantaranya disebutkan dalam kitab Busyral karim bab sholat:
و يسن قضاء ما فا تهما فيه ولو قبل التمزيز
Artinya:
“Dan disunnahkan untuk mengqodho’ sholat yang telah ditinggalkan pada masa kecil, juga pada masa sebelum tamyiiz”

Leave a comment